CF BerhasiL Menyelesaikan NaBloPoMo…


Hari ini Tanggal 31 Agustus 2009 adalah hari terakhir Blog candlefive mengeluarkan tulisan buat ajang NaBloPomo.  Wah…ternyata ga terasa yah kita semua akhirnya bisa melewatkan 31 hari untuk mengeluarkan tulisan di Blog ini, sungguh ini merupakan KEMENANGAN buat Warga CF!!

Tentu saja hal ini tidak akan berhasil tanpa suatu kerjasama yang baik antar kita Warga CF. Alangkah bahagianya karena kita akhirnya bisa membuktikan bahwa dengan CINTA, PERSAHABATAN, KESABARAN, dan SALING PENGERTIAN satu sama lain, kita mampu melewati sebulan penuh ini. Akhirnya  NaBloPoMo kita berjalan dengan sukses!!

Sebenarnya tujuan Blog CF ikutan NaBloPoMo ini selain untuk ikut kompetisi dan tentu saja kalo udah ikutan kompetisi pasti berharap bisa memenangkan kompetisi ini, Wow…hahaha, tapi juga untuk memotivasi kita semua untuk menulis di Blog.

Tapi semua itu tidaklah terlalu penting, yang terpenting adalah dengan IKUT NaBloPoMo ini kita semua disini semakin merasa dekat dan bisa berbagi inspirasi, pendapat dan apa saja melalui tulisan-tulisan yang telah kita keluarkan.  Dengan adanya tulisan ini juga kita semakin saling mengenal satu sama lain, rasa memiliki blog pun semakin bertambah, rasa percaya diri untuk mengeluarkan pendapat,  dan tentu saja bagaimana menjalin kekompakan sehingga NaBloPoMo ini dapat kita lalui dengan lancar.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman semua yang telah sudi dan mau membantu dengan mengirimkan tulisan-tulisan yang indah-indah untuk Blog kita tercinta.  Tanpa dukungan kalian semua ini tidak akan bisa kita lalui.  Dan sekali lagi Blog ini adalah milik kita bersama, tidak ada beda antara kami selaku Owner Blog dan teman-teman semua, karena kalian juga adalah owner Blog ini.

Ok…sekarang kami akan mereview kembali Post dan Pages yang telah kita keluarkan selama 1 Bulan ini yaitu mulai Tanggal 1 Agustus 2009 sampai dengan 31 Agustus 2009.

  • 1 Agustus 2009,Blog CF Ikutan NaBloPoMO

    written by : Satrya-Aya
  • 2 Agustus 2009, DuNay & DuNay LoVerS

    written by : Difa.
  • 3 Agustus 2009, DuNay ForeVer

    written by : Maest
  • 4 Agustus 2009, #2 Antara Sinetron Striping dan Artis Cilik

    written by : Tiya.
  • 5 Agustus 2009, MeNanTi DuNay di TenGah Vidi Aldiano

    written by : Riris.
  • 6 Agustus 2009, #3 KaLo BancI JadI pRamUgaRi 😀 😀

    written by : Itet.
  • 7 Agustus 2009, Cha Seung Won…Wajahmu Mengalihkan Duniaku…

    written by : Fifi
  • 8 Agustus 2009,#10 Dude Harlino-masihkah indah?

    written by : Dian.
  • 9 Agustus 2009, #11 Mano di Mano, Abang Dude Saya?

    written by : Tiya
  • 10 Agustus 2009, Future Sinopsis : Sinetron DuNay (Versi KTT : Khayalan Tingkat Tinggi)

    written by : Maest
  • 11 Agustus 2009, DuNay-Dua Nama yang Bersatu Indah

    written by : Mema54
  • 12 Agustus 2009, Why We Love DuNay?

    written by : Difa.
  • 13 Agustus 2009, #3 BBF -Boys BefOre FlOwErs –

    written by :Raffanaylla.
  • 14 Agustus 2009, KeNangAn TerinDah DuNay LoveRs

    written by :Renie.
  • 15 Agustus 2009, #4 CiNta, KaWaN dan PerSahAbaTan

    written by : Itet
  • 16 Agustus 2009, #4 Ugly Betty – All Review

    written by : Dian.
  • 17 Agustus 2009, #10 Sinetron Isabella…Semangat ya!

    written by : Satrya-Aya.
  • 18 Agustus 2009, #12 Dude Harlino – Sekarang

    written by :Miralda.
  • 19 Agustus 2009, #11 Dia IsaBellllaaaaaa

    written by : Riris.
  • 20 Agustus 2009, #5 KuE CiNta …

    written by : Itet.
  • 21 Agustus 2009,#5 Worlds Within (The World That They Live In)

    written by : Fifi.
  • 22 Agustus 2009, Marhaban Yaa Ramadhan

    written by : Satrya-Aya.
  • 23 Agustus 2009, EpisOde InTan-KenAngAn OK-

    written by : Ria.
  • 24 Agustus 2009, Future KTT : Script Sinet DuNay

    written by : Maest.
  • 25 Agustus 2009, #6 Kurma- Mutiara Berharga di Kala Puasa

    written by : Mema54.
  • 26 Agustus 2009, #7 ArTi KaTa MaAF

    written by : Difa.
  • 27 Agustus 2009,#6 Shining Inheritance A.K.A. BRILLIANT LEGACY

    written by : Tina Green.
  • 28 Agustus 2009, #1-Lee Min Ho-Kim Bum – PeSoNa LAIn daRi NeGerRi GInSeNG

    written by : Renie.
  • 29 Agsutus 2009, EpisoDe KeNaNGan SiNetron InTan Part. 2

    written by : Ria.
  • 30 Agustus 2009, #8 CinTa MaGDaLeNa

    written by : Dian.
  • 31 Agustus 2009, CF Berhasil Menyelesaikan NaBloPoMo

    written by : Satrya-Aya.

Itulah sekilas review Post dan Pages yang telah berhasil kita keluarkan selama 1 bulan ini, untuk pengumuman hasil dari NaBloPomo itu sendiri akan diumumkan pada Tanggal 5 November 2009 di website resminya.  Hmm…bisa ga yah girls kita menang??Kita liat aja nanti ya, semoga saja…AMINNNN!!

Selama NaBloPoMo berlangsung View Stats di blog bertambah DUA KALI LIPAT  dari bulan Juli. Bulan Juli sebanyak : 7.648 hits dan selama NaBloPoMo di bulan Agustus yaitu sebanyak : 14.026 hits. Sekarang Hits Counter mencapai : 201.808 hits <and counting>.

Program NaBloPoMo sebenarnya masih sampai bulan Oktober ini, sebelum bulan November. Blog hanya  mengikuti yang bulan Agustus. Untuk ke depannya, karena begitu besar antusias dari teman-teman  untuk menulis di blog, kami akan membuka program khusus untuk blog sendiri <terlepas dari kegiatan NaBloPoMo> , yaitu program menulis hari JUMAT, yang dinamakan program CFPF < candlefive posting friday>   kami pilih hari jumat karena hari itu adalah hari yang paling ideal untuk bersantai membaca referensi baru di blog memasuki weekend. Yang mengikat adalah posting pada hari JUMAT saja, jika telat mempublish pada  hari Jumat, maka waktu postingnya akan digeser ke Jumat berikutnya. Demikian seterusnya. Program ini masih akan terus digodok sampai mendapatkan formula yang tepat, apa dan bagaimana program ini berjalan nantinya.

Go Go Go Girls…, Makasih buat semuanya!!!

Thanks to NaBloPoMo!! Love You Full !!

Bookmark and Share

EpisoDe KeNaNGan SiNetron InTan Part.2


  1. Intan Ep 150 P1 (Rado buta)
  2. Intan Ep 156 P6 (RaIn balikan. karena Intan tak bisa hidup tanpa Rado)
  3. Intan Ep 157 P1 (Intan buatin Rado kue yang bentuknya mirip wajah Rado. Ardi mintan Intan tuk panggil dia “Papa”)
  4. Intan Ep 157 P6 (Rado bilang bener kalo dia yg bunuh Rangga. tp Intan blg enggak)
  5. Intan Ep 158 P2 (Rado bayangin wkt sm Intan. trs pas di dokter, dokter blg klo blm ada donor mata yg pas. Pas Rado jelasin itu ke Intan, Intan gk peduli Rado kyk gmn yg penting jgn ninggalin dy)
  6. Intan Ep 159 P4 (Rado yg nunggu Intan di resto, trnyta Resto kebakaran)
  7. Intan Ep 163 P4 (Intan nyangka Aditya itu Rado)
  8. Intan Ep 164 P1 (Aditya kerja sama dgn Dewa. Intan bayangin Rado dan Aditya)
  9. Intan Ep 165 P5 (Aditya godain Intan)
  10. Intan Ep 172 P1 (Intan beli kalung yg jika di pakai oleh pasangan, cintanya akan abadi. kebetulan yg beli kalung satunya itu Aditya)
  11. Intan Ep 172 P2 (Aditya kepikiran Intan. dia mikirin Intan. trs dia ke kantornya Intan. Pas mereka ketemu Intan kepleset)
  12. Intan Ep 172 P4 (Dewa ngajak Intan ke pestanya. saat itu Aditya jd fotografernya. Aditya gk rela liat Intan dipeluk Dewa. di rumah pas dy buka2 foto2 Intan yg dijepretnya dia liat kalung Intan yg sm dg dia, dia bilng “Kalo gue sama Intan berpasangan berarti cinta kita abadi donk)
  13. Intan Ep 173 P2 (Aditya ketemu Shelly. dan Shelly nyebut Aditya itu “Papa”)
  14. Intan Ep 173 P5 (Shelly ingin mama dan papanya ketemu. wkt nunggu Intan dan Aditya, dia lihat kakaknya dan ngejar. saat Shelly pergi dy nunggu Shelly dan papanya Intan liatin kalungnya, tiba2 Aditya datang dan bilang “kalungnya bagus”. Intan mikir kalo dia itu Rado. dipeluklah Aditya itu)
  15. Intan Ep 176 P1 (Intan keinget Rado saat Dewa nyelipin bunga di rambutnya. Aditya menjalani perannya sebagai Rado)
  16. Intan Ep 176 P2 (Aditya ke makam Rado, Rangga, Ello, dan nenek. pas Intan nunjukin foto nenek, Rado inget mimpinya. pulangnya pas Rado tidur dia mimpi nenek, nenek berpesan untuk menjaga Intan)
  17. Intan Ep 176 P6 (Rossa kasih Aditya kue yg bentuknya mirip wajah Aditya. trs Intan nelpon Aditya tuk diajak piknik brg keluarganya. saat piknik itu Rossa liat Aditya yg berpura2 jd Rado)
  18. Intan Ep 177 P6 (Intan yg mo pindah coba dicegah oelh Aditya tp Intan blg klo yg cegah dy Rado, dy pst gk akan pergi)
  19. Intan Ep 178 P3 (Pasar yg terdapat Aditya Intan kebakaran. Aditya mulai merasakan apa yg terjad di waktu lampau)
  20. Intan Ep 178 P4 (Aditya yg sadar dr pingsanny lgsg meluk Intan. Rossa cemburu dan keluar ruangan. Aditya meluk Intan saat itu karena Aditya itu Rado)
  21. Intan Ep 180 P6 (Rado yg coba beritahu Intan klo dy bukan Aditya, terpaksa gk jadi krn saat itu Rosa sakit)
  22. Intan Ep 181 P7 (Rado jujur ke Ardi klo dia bukan Aditya tp Rado)
  23. Intan Ep 182 P1 (Gempa bumi)
  24. Intan Ep 182 P2 (Rossa meninggal. tp Rado berhasil jelasin klo dia itu Rado bkn Aditya)
  25. episode 182 dan 183 buat aku harus download semua partnya karena penting.
written by  : Ria Ria NaBloPoMo 29 Agustus 2009

Bookmark and Share

Future KTT : Script Sinet DuNay


Setting 1 : Malam Gala Lelang Kreasi Di Gedung Kesenian …

“Kak!’ sentakan lembut dibahu cukup membuat Naya tersadar dari pesona Dudee, dan menemukan Naira sudah disampingnya. ‘siapa dia kak?’ …hmmm rupanya ia memperhatikan. “Siapa yang engkau maksud?” Dengan tenang sambil sedikit mengibaskan rambutnya yang legam panjang menatap Naira. “Bukan seperti yang engkau bayangkan. Aku merasa seperti pernah mengenalnya, tapi tidak yakin juga dimana. Sudahlah. Lebih baik kita masuk dan mempersiapkan acara”, Naya mengalihkan perhatian. Tersenyum menatap Naira, dirangkulnya bahu adiknya itu dan berdua mereka berlalu dari pandangan Dudee. Naira rupanya masih penasaran, dipalingkannya sedikit kepalanya untuk menengok ke belakang. Pria tampan itu masih disana! Dan masih tetap memandang mereka. Tersenyum misterius, Naira memalingkan muka dan berusaha sedikit mencuri melihat raut wajah kakaknya. What a surprised! There must be something happened between my sister and that handsome man. But she looks as cool as if nothing happened.
Naya dan Naira disibukkan oleh acara lelang. Acara boleh dibilang sukses; para undangan banyak yang hadir dan satu persatu hasil karya yang masuk daftar lelang berhasil meraih angka berarti untuk disumbangan bagi korban bencana alam. Selama acara itu berlangsung, Naya tidak sempat lagi menyapu pandangannya ke satu persatu para undangan. Pun tidak diketahuinya ketika Dudee mengamatinya dari kejauhan …mata tajam itu masih terus begitu pun ketika Naya lama mengamati lukisannya sebelum akhirnya dilelang. Arrghhh, aku tidak mampu menghapus sosok indah itu dalam bayangan. Melupakan. Betapapun aku berusaha. Berapa tahun lamanya kah itu? Ingatan Dudee melayang ke masa lalu mereka yang cukup indah dan menyenangkan. Indah. Sebelum semuanya harus diakhiri dengan kebodohannya!.

Setting 2 : Kampus. Gedung terlihat megah dan baru dipulas cat.

Jam pergantian kuliah. Nampak jelas kesibukan kampus … semuanya serba bergegas, keluar masuk ruang kuliah, ruang dosen, ruang administrasi. Lapangan luas yang terletak di tengah gedung menjadi ajang hiburan mereka yang berlalu lalang di koridor. Sekilas saja menoleh ke lapangan, tapi tetap masing masing menyibukkan diri dengan urusannya. Termasuk Naya. Ia nampak bergegas menuju gerbang kampus. Ibu Pratiwi mungkin sudah masuk ruang kuliah. Sudah terlambat, tapi tidak mengapa. Tersenyum mengingat-ingat pertemuan terakhir dengan Dosen wanita favoritnya. Sangat menyenangkan berkesempaan dibimbing oleh Dosen pembimbing yang terkenal tegas di kampus dan ia merasa istimewa dalam bimbingannya. Tentu saja ia tidak akan melewatkan kesempatan mendapatkan penjelasan lebih detil lagi tentang penulisan tugas akhirnya. Ini untuk yang terakhir! Baru saja ayunan langkahnya menapak gerbang kampus ketika didengarnya suara memanggil…
“Naya ….Nay” … benar!. Ada yang memanggil. Naya berhenti. Berputar kearah datangnya suara, ia mendapati raut wajah sama yang menatapnya di malam Gala seminggu lalu.
“eee …yaaa? kamu memanggil saya?” (ugghh, terlalu basa basi, jelas hanya ada satu Naya di kampus, siapa lagi yang dia maksudkan).


“Ya. Engkau, sudah tidak ingat lagikah padaku? Oke, aku agaknya perlu mengenalkan diri lagi. Kenalkan, aku Dudee. Setelah melihatmu kembali di malam Gala itu, aku tidak dapat memejamkan mataku demi mengingatmu kembali. Sudah lama, bukan? Sejak pertemuan terakhir kita di acara perpisahan Kelas VI sekolah dasar dulu. Tunggu. Jangan potong dulu kata-kataku. Jujur, aku kangen masa masa itu. Aku masih tetap bisa mengenalimu. Meski engkau kini berubah. Apa khabar, Naya?”
diulurkannya tangan kanan Dudee untuk berjabat tangan … Naya, setengah sadar mendengarkan penjelasan panjang sehingga tidak ingat sedang dalam pengamatan mata yang tajam … reflek, ia mengulurkan tangan untuk menerima jabat tangan Dudee, sambil berusaha mengingat-ingat …. Dudee … Dudee … Semburat merah meronakan pipinya diingatkan oleh masa-masa indah mereka dulu.

Haruskah sekarang aku malu? Dulupun tidak. Dulu aku pernah begitu bersemangat menyatakan betapa aku mencintainya …hahaha. Hal yang berlebihan, mengingat dulu mereka selalu bersama. Entah mengapa, mungkin terbawa suasana perpisahan, ucapan itu mengalir begitu saja. Sudah bertahun lalu, tentu dia tidak akan mengingat-ingat hal itu lagi. Kini diamatinya Dudee … Ternyata Dudee sudah banyak berubah. Makin tenang, meskipun terkesan cuek. Rambutnya yang dulu ikal kini masih tetap, hanya dibiarkannya panjang. Pantas saja aku tidak mengenalinya.

“Engkau semakin manis …lebih manis dari yang pernah ada dalam bayangan samarku” Dudee berkomentar dengan mata memincing menggoda. Tertegun dengan sanjungan yang ia tidak pernah duga akan terujar dari bibir yang merah (hmmm, kepemilikan indah yang salah kukira). Tersadar akan dirinya yang masih terpana dalam situasi yang tak terduga itu …“Ah, hi … sudah lama ya … maaf aku tidak sempat menemuimu di malam itu. Aku begitu sibuk. aku baik-baik saja, seperti yang engkau lihat ini”. Dilepaskan genggaman tangan yang mulai menghangat. Entah sudah berapa lama mereka berjabatan tangan. Pernah sekali dulu ia begitu yakin Dudee akan membalas cintanya …hehehe …cinta monyet yah … kali ini, mereka sudah bertumbuh dewasa… Ia tidak ingin membuat Dudee salah mengerti kali ini. “Apa khabar?” Ujarnya memantapkan diri dengan menatap ramah ke Dude. Senyum Dudee mengembang “baik juga, seperti yang terlihat …. nampaknya engkau tergesa-gesa. Aku tidak akan berusaha menahan.Bagaimana kalau engkau selesaikan dulu urusan kampus, aku akan menunggu di café itu? Bolehkah?” Matanya yang tajam menatap dalam tepat pada retina Naya. Tidak perlu menunggu lama, Naya mengangguk setuju. “Baiklah. Aku memang ada materi kuliah penting siang ini yang tidak boleh kulewatkan dan memang tidak mungkin aku lewatkan. Tidak mengapa bila menunggu lama … mungkin akan sekitar 1.5 jam?”
“Oh, tidak masalah …terima kasih sudah bersedia memberiku waktu. Nah, sekarang, engkau bergegaslah”… saling melempar senyum keramahan, Naya kemudian berbalik, menuju ruang kuliah. Ia tidak berusaha menengok ke belakang. Tapi ia yakin, Dudee sedang mengawasinya.
Di dalam ruang kuliah, meskipun konsentrasi penuh ditujukan pada Ibu Pratiwi, entah kenapa …Naya merasakan semangatnya berlipat. Di cafe, Dudee asiiik membuat sketsa pinsil di selembar kertas putih dengan jemarinya yang nampak cukup piawai menari-nari, membentuk sosok perempuan.

Setting 3 : Sanggar.

Setelah 2 kali mengetuk pintu tanpa ada jawab, Lara berusaha menekan handle pintu sanggar ketika pada saat bersamaan pintu terkuak lebar. Badannya sedikit terhuyung ke sisi dalam sanggar dan hampir saja terjerembab kalau Dudee tidak segera menahan …’kak dudeeeee…’ teriak Lara terkejut ‘. ’makanya jangan asal buka!’ sembur Dudee, cengir kemenangan menguak. ’Sudah. Aku sudah mengetuk pintu. Kupingmu itu kak yang perlu dikail, mungkin … aku sudah ketuk dua kali malah…’ masih kaget, Lara berjengkit. ‘oh, benarkah??!’ atau kau memang sengaja?’ dipandanginya mata terkejut Lara mempertanyakan, serius. Kebiasaan Lara ia sudah hapal benar. Usil. Tapi kemudian dilihatnya mata Lara benar-benar serius kali ini. ‘Ada apa, ayo cepat katakan…aku tidak punya cukup waktu…aku ditunggu’ … sambil berjalan masuk ke rumah utama. ‘oh, nggak ada yang penting deh’ … Lara berbalik dan masuk ke kamarnya. Dudee Cuma bisa menggeleng-gelengkan kepala demi melihat tingkah adik perempuannya.

Setting 4 : Taman Terbuka di kompleks.

Letaknya tidak begitu jauh dari pintu gerbang keluar kompleks tempat Naya tinggal. Sore-sore selalu mengundang pengunjung untuk menikmati suasana menjelang malam. Dari setiap sudut letaknya yang cukup tinggi, semua mata berusaha memanja menikmati matahari senja. Indah, warna lembayung terpancar dari matahari senja yang sedikit berusaha meredupkan sinarannya. Meskipun tidak biasanya datang ke tempat ini, kali ini Dudee berusaha memenuhi permintaan Naya, janji bertemu di taman. Seminggu telah lewat sejak pertemuan pertama mereka di cafe campus. Mereka begitu lebur dalam kisah masa lalu dan saling bercerita tentang kegiatan mereka masing masing selama berpisah begitu lama. Kini, ada sesuatu yang harus Dudee tuntaskan nampaknya, karena mendadak, ia kirim pesan singkat ke Naya untuk menemuinya sore ini di taman.
”Hi … sudah menunggu lama?”
”Oh, hi … hmmm lumayan. Tapi engkau tidak perlu cemas, aku pandai menyibukkan diri. Lihatlah, aku baik-baik saja dannnn tetap tampan, bukan?”, jawab Dudee sambil berdiri dari duduknya. Dipersilahkannya Naya duduk di bangku putih, bangku taman yang banyak dipasang permanen (demi menghindari pencurian ya … hahaha).
”Ugghh … GR-nya. Siapa yang bilang tidak?” pungkas Naya, sambil membungkuk berusaha duduk, tapi kemudian ragu, karena kertas putih yang semestinya menjadi alas duduk membuka sedikit, tertiup angin. Penasaran, diambilnya kertas itu dan dibukanya lebar-lebar. Terkejut. Skesta dirinya sedang asiik dalam pose sedikit menyamping, serius memandang ke suatu arah. Dipalingkannya pandangan dari skesta ke Dudee. ”Inikah sesuatu yang engkau maksud”, penasaran Naya dengan janji Dudee dalam pesan singkat. ”Oh, bukannnn …bukan ini. Ini aku buat sambil menunggumu datang. Engkau boleh menyimpannya bila suka, tapi kini tidak ada lagi kertas untukmu mengalasi bangku itu”.
”Tidak mengapa, aku simpan ini, engkau memang terlalu … ini bagus, kenapa harus dibuat alas duduk. Meskipun engkau mudah saja membuat lagi.” ujar Naya sambil memandang Dudee, kemudian dialihkan lagi ke sketsa. Naya kemudian duduk. Dudee masih tetap berdiri. Diraihnya tangan kanan Naya untuk membuatnya berdiri kembali. ”Ada yang ingin kuperlihatkan. Tapi tidak disini”. Masih menggenggam tangan Naya, Dude mengajak Naya ke luar dari taman itu, menuju jalan setapak mengarah ke perkampungan di belakang kompleks rumah.

Setting 5 : Jalan

”Mau kemana kita, Du”, suara Nay memecah, setelah sekitar 100 mereka berjalan. Ia berusaha melepaskan genggaman dari tangan Dudee, tapi terlalu kuat genggaman itu seakan enggan untuk melepaskan. Jadi dibiarkan saja, meski dengan begitu, ia sengaja membiarkan debaran jantung semakin cepat memacu. Meski dengan begitu, ia membiarkan orang-orang melihatnya seakan mereka benar-benar sepasang kekasih. Kekasih? Wow…apa yang ada dalam pikiran Dudee? Apakah ia menganggapku demikian? Kenapa begitu santainya ia berlaku seakan akan begitu keadaannya. ”Engkau penasaran bukan? Dudee memperhatikan Naya. Semburat merah semakin membuat Naya memesona. Upss, ditepiskannya keinginannya untuk menyentuh wajah yang menggoda itu. Berpegangan tangan dengannya sudah merupakan suatu keberanian yang mengherankan. Ya, sebelumnya tidak pernah begini. ”Kita akan ke rumahku. Mungkin juga engkau akan bertemu dengan Ibu, bila ia memang tidak sibuk menghantarkan jahitan ke pelanggan. Tapi intinya, aku ingin memperlihatkan sesuatu. Engkau tidak keberatan kan?” Menoleh ke Naya, Dudee kemudian memastikan Naya mengangguk setuju. ”akan kuantar engkau pulang nanti, ke rumahmu …utuh”, janji Dudee, seperti membaca pikirannya.
Cukup panjang perjalanan menuju rumah Dudee, sampailah mereka.

Setting 6 : Rumah Dudee

”Ke sebelah sini …” digiringnya Naya ke sanggar. Dibiarkannya pintu sanggar terbuka. Menghindari si usil Lara masuk tanpa permisi, jadi dibiarkan saja terbuka. Demi memasuki sanggar, Naya menemukan begitu banyak lukisan menghiasi dinding, juga tersusun rapi di dekat tembok dinding, nampak seperti lukisan baru. ”Baiklah, engkau boleh melihat-lihat dulu. Aku temukan Ibu dulu … tapi… engkau tidak keberatan kan kalau aku mengingatkan Ibu tentang engkau? Aku rasa ia sudah tidak bisa mengenalimu kembali dengan tampilan seperti ini” tanya Dude memaksa sekaligus memandang memuji.
”Tidak, tentu saja tidak. Aku bisa langsung bertemu dengannya; selama ini Ibumu telah banyak membantuku, menjahitkan baju. Aku begitu menyukai hasil jahitannya. Begitu rapi dan benar benar pas dan enak, sesuai dengan seleraku. Jahitan ibumu bisa disandingkan dengan penjahit terkenalpun”.
”hmmm, ada yang berlebihan memuji. Engkau yakin tidak sedang menyenangkan diriku”
”Apakah engkau melihat aku tidak serius mengenai ini?” Ditatapnya Dudee, dengan ekspresi seriusnya.
”Yaaaa, ada kesungguhan disana? Di mata yang indah … tahukah engkau … (upss tidak sekarang), Dudee langsung diam.
”Apa yang akan engkau katakan?” Cecar Naya…”kenapa harus dihentikan…”
”Nantilah kulanjutkan. Sekarang engkau boleh melihat-lihat” Dudepun beranjak ke rumah induk.
Ditinggalkan sendiri, Naya mengitari ruangan sambil setiap kali berhenti untuk mencoba lebih menikmati lukisan-lukisan itu. Upsss… kenapa ada lukisan diriku?? Bentuknya telah sempurna dari sketsa tadi. Penasaran, diambilnya sketsa dari tas tangan, dan coba diperhatikan bolak balik …antara kedua; lukisan dan sketsa… ada goresan pena ….”Teruntuk Naya, pesona yang tidak pernah akan pudar dalam ingatan”. Hmmm, apakah ia kini demam memberikan sanjungan? Apa maksudnya? Aku memang nyaman berada disampingnya. Ya, aku juga pernah merasakan hal sama ketika bersamanya dulu. Dulu. Apakah maksudnya dengan semua ini? Dengan sikap dan perhatiannya selama ini. Apakah Dudee sedang bermain-main dengan perasaanku. Ia memang akan selalu terpatri dalam relung relung hatiku. Aku tidak mungkin bisa berpaling. Dirabanya goresan timbul itu perlahan lahan … ditelurusi dengan jarinya namanya sendiri yang tercantum dalam lukisan itu … matanya terasa berkaca …setittik tetes jauh membasahi pipinya. Uggh, Naya, kenapa begitu? Nuraninya berontak. Dihapusnya air mata itu dari pipinya. Dihembuskannya nafas perlahan-lahan … tenang…tenang.
”ternyata Ibu belum pulang …” Mengagetkan, Dude sudah berdiri tidak jauh dari pintu dan tempatnya berada … Hmmm …apakah ia mengetahui aku tadi sempat bertingkah aneh? ”Bagaimana?” … Lembut Dudee bertanya. ”Aku berusaha menyelesaikannya secepat mungkin. Tidak ada waktu lagi”.
”Mengapa? Apa maksudnya dengan tidak ada waktu lagi” … bertanya Naya.
”Maksudku, tidak ada cukup waktu lagi untuk mengatakan bahwa …” Dudee diam sejenak, tapi berusaha memandang sungguh sungguh ke Naya … ”Naya, apakah benar apa yang engkau katakan pada Lara, engkau masih tetap akan menerimaku, mengingat kebodohanku dulu? Kaget, Naya menundukkan kepala. Ughh Lara, kenapa ia begitu lancang membuka rahasia. Ah ya, hubungan saudara mereka terlalu kental untuk tidak mungkin tidak saling berbagi. Kemungkinan besar itu yang terjadi. ”Kalau yang engkau maksudkan Lara bercerita langsung kepadaku, engkau salah. Aku hanya mencoba mengambil kesimpulan dari apa yang ia katakan”, tertegun menatap Dudee, Naya membatin – kenapa ia selalu saja cepat membaca pikiranku-. Dengan menguatkan diri, dibalasnya Dudee ”kalau benar kenapa? Kalau tidak benar juga kenapa?” ujarnya sedikit menantang, tapi lemah karena sudah meluap syaraf pertahanannya.
”Ah Nayaa… Nay … terima kasih” diraihnya dua tangan Naya. ”aku senang karena akhirnya aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku yakin kita ditakdirkan untuk bersama. Buktinya, engkau tidak akan berhenti memikirkan aku. Dan engkau tahu, aku tidak akan pernah bisa berhenti memikirkanmu … hingga detik ini… Engkau selalu hinggap dalam mimpi2 malamku. Engkau selalu ada dalam setiap helaan nafasku. Dan itu semakin kuat ketika kita bertemu lagi di malam Gala. Aku yakin kini dengan perasaanku, bahwa aku …aku sungguh tidak ingin kehilangan engkau untuk keduakalinya… bagaimana harus aku katakan … sejujurnya aku tidak ingin mengulangi kebodohanku dulu. Aku tahu ini mungkin terasa begitu tergesa gesa …tapi … tapi, maukah engkau menjadi mendampingi hidupku?”
Semburat merah kembali menghiasi wajah Naya. Tapi kali ini pelupuk matanya tidak terbendung mengaburkan pandangannya ke arah Dudee… Naya menangis. Dibiarkannya dirinya ditarik kedalam rengkuhan mantap Dudee. Dicarinya kedamaian pada bidang dadanya. Dudee begitu bahagianya. Ia mengeratkan pelukannya, pelukan penuh perlindungan seakan memberikan kesan – Naya, aku akan terus menjadi pelindungmu, bersamaku, aku pastikan engkau akan aman – (qiqiqi …gombal nggak siy???). Dibiarkannya air mata Naya membasahi T-Shirtnya.

Setting 7 : Taman

Setelah kejadian di sanggar itu, mereka lebih sering saling bertemu di taman. Di sore hari, karena itu waktu yang luang bagi mereka berdua, setelah Naya selesai dengan konsultasi teknis tulisan akhirnya. Karena di taman itu pula sejarah pertalian mereka terekat. Itu berlangsung selama sebulan. Hingga pada suatu hari, Dudee memantapkan diri untuk segera mungkin melamar Naya menjadi tunangannya. Ini akan semakin mengikatkan diri mereka untuk saling mengisi dan melengkapi perbedaan diantara mereka. Sementara, Dudee semakin sukses dengan lukisannya yang semakin banyak pemesannya, bahkan pemesan dari manca negara. Sementara Naya, hari-harinya semakin disikapi dengan semangat, semangat tinggi untuk segera menyelesaikan pendidikan psikologinya, menunggu tesisnya disidangkan. Ia akan meneruskan mengambil magister management, apapun keadaannya. Pendidikan formal penting, meski tidak untuk sekarang, nanti akan bermanfaat.

Setting 8 : Rumah Naya

Kesepakatan sudah dicapai. Hari ini akan diadakan acara pertunangan : Dudee dan Naya. Keduanya mendapatkan restu dari kedua belah pihak orang tua. Rupanya kebersatuan mereka tidak lepas juga dari peranan Lara dan Naira. Mereka ingin kakak mereka menyatu dalam kebahagian hati … karena menyadari, keduanya seperti belahan jiwa bagi satu dan lainnya. Semua disibukan oleh begitu banyak acara yang sudah dipersiapkan. Seluruh sahabat DuNay, para CF’ers Jakarta hadir, terutama Difa dan Ina. Mereka rajin menghadiri pameran lukisan setiap kali Dudee mengadakan pameran…

Setting 9 : Puncak

Pesta Kebun. Kebun Teh. Pesta yang ada dalam angan angan DuNay …Mereka sudah jauh jauh hari pesan tempat untuk bisa mengadakan acara pernikahan di Wisata Agro Gunung Mas. Pemandanganan Indah, sejauh mata memandang, pegunungan dan jejak-jejak turis lokal pencinta tea-walking akan terasa. Tempat ini dipilih karena letaknya yang cukup strategis, dan ini menjadi melting pot buat kerabat yang tinggal berpencaran di Jawa. Souvenirnya pun unik, teh beda rasa dan rupa berlabel Walini…(qiqiqi, promosi terselubung). Oya, undangan juga diberikan buat sahabat-sahabat mereka di CF loh, terutama perwakilan soulmate, Dukun-cantik-tapi-segen-mandi Aya-Tiya… datangnya kompakkan lo, pake Batik. Promosi batik sebelum diresmikan menjadi hak hasil budaya Indonesia oleh salah satu badan Dunia terkenal. Hahahaha

Setting 10 : Pantai

Hunimuuuuuun. Bali memang bagus, tapi mereka kurang beruntung. Semua hotel sudah fully-booked (Melirik2 Kutu Iler, yakin lo emang udah fully-booked, yakin enggak mau mereka ke Bali wkwkwkwkw). Ini memang bertepatan dengan liburan. Meskipun begitu, mereka akan singgah sebentar di Bali, sebelum lanjut menginap selama seminggu di Pantai Senggigi. Senggigi memang Indah; pantai pasir putihnya, biru kehijauan bening air lautnya, dan terutama banyak makanan khas Nusa Tenggara … inget dong Ayam Taliwang. Singgah di Bali, Dudee dan Naya akan berbaik hati menemui sahabat karib mereka di Bali, Dian & Raffa. Mereka ingin berterima kasih, karena Dian dan juga rekan rekan CF (walahhahhh ahahah) telah mempersatukan DuNay.
Habislah KTT, Khayalan Tingkat Tinggi…

End the Story of DuNay …Dudee and Naya ahahahah… sayup sayup terdengar soundtrack : antara ada dan tiada

khayalan tingkat tinggi, sama lagu yang terdalam (peterpan)

Yang Terdalam, Peterpan

Kulepas semua yang kuinginkan. Tak akan kuulangi. …

Maafkan jika kau kusayangi dan bila kumenanti

Pernahkah engkau coba mengerti, ingatkah kudisini,

Mungkinkah jika aku bermimpi, salahkah tuk menanti

Reff:

Tak kan lama, aku menanti

Tak kan hilang, cintaku ini

Hingga saat, kau tak kembali

Kan kupendam di hati saja….

Kau telah tinggalkan hati yang terdalam

Hingga tiada cinta yang tersisa di jiwa.


Written by : maest Maest on NabloPoMo August-2009

Bookmark and Share

EpisOde InTan- KenAngAn OK-


Minggu yang cerah… ini ada list episode mupeng sinetron Intan, yang punya koleksi video silakan diliat-liat lagi, tapi  yang ga punya, bisa hunting lewat Youtube  <kalo masih ada..> …hehehe Enjoy!

Sinetron-Intan

  1. Intan Ep 16 P2 (Rado dan Intan pertama kali kenalan)
  2. Intan Ep 18 P5 (Rado tersiram teh panas oleh Intan)
  3. Intan Ep 21 P3 (Rado ajarin Intan pijit kepala)
  4. Intan Ep 23 P5 (Rado anter Intan. Di mobil Rado protes ke Intan tentang rambutnya)
  5. Intan Ep 25 P1 (Intan salah masuk kamar mandi. terus minta bantu ke Rado agar tissue dikasih ke nenek)
  6. Intan Ep 27 P6 (Rado ucap kangkung tuk pertama kali. terus minjemi Intan duit sambil minta no Intan)
  7. Intan Ep 29 P2 (Intan balikin uang ke Rado. terus Intan marah ke Rado masalah Intan yg dulu nabrak Rado dipermasalahkan oelh asisten Rado)
  8. Intan Ep 32 P1 (Rado dan Intan menyaksikan orang ciuman di mobil)
  9. Intan Ep 32 P6 (Rado beri Intan kamera digital. terus dia obatin jari Intan. tak lupa dia bohong kalo dia punya adik dan adiknya meninggal)
  10. Intan Ep 35 P4 (Intan gak lulus ujian salon terus dihibur Rado. Rado bantu2 Intan beresin Salon. Rado malah berantakin salon)
  11. Intan Ep 36 P4 (Rado nagih utang traktir ke Intan tapi gak jadi krn Rangga sakit)
  12. Intan Ep 37 P3 (Intan lupa kalo dia punya janji traktir ama Rado. dia kasih uang ke Rado buat jajan, tapi Rado marah)
  13. Intan Ep 37 P4 dan P5 (Akhirnya Intan traktir Rado juga. traktir bakso. dan Rado belum pernah makan bakso.)
  14. Intan Ep 41 P6 (Intan yang habis belanja dari pasar terus ketemu Rado. saat itu ada Romi. dia lalu sembunyi di mobil Rado)
  15. Intan Ep 43 P2 (Rado pengen jalan bareng ama Intan. terus dia mau cerita tentang cewek yang dia suka ke Intan)
  16. Intan Ep 48 P4 (Intan ujian salon. Rado diintrogasi mamanya)
  17. Intan Ep 63 P1 (Rado nembak Intan)
  18. Intan Ep 64 P6 (Rado makan ama Intan)
  19. Intan Ep 68 P4 (Nenek mukul Dr frans)
  20. Intan Ep 68 P5 (Rado jadi pengamen sambil nyanyi lagu Ruang Rindu buat menghibur Intan)
  21. Intan Ep 68 P6 (Rado minta ditraktir di Solaria)
  22. Intan Ep 69 P6 (Pokoke bagus dan lucu deh)
  23. Intan Ep 73 P1 (Rado inget-inget saat Intan megang wajahnya)
  24. Intan Ep 76 P2 (RaIn main kembang api)
  25. Intan Ep 76 P5 (intan operasi pencangkokan ginjal)
  26. Intan Ep 77 P3 (Intan nemuin Rado)
  27. Intan Ep 77 P4 (Rado nyanyi lagu Ruang Rindu buat Intan)
  28. Intan Ep 80 P4 (Intan mutusin tuk tinggalin Rado yg hendak melamarnya, tapi Intan sedih)
  29. Intan Ep 94 P4 (Rado keluar dari RS. terus Rangga nerbangin balon bareng dan ketahuan mama nadine)
  30. Intan Ep 95 P4 dn p5 (Rain kencan. naik getek dan nonton di bioskop tapi Intan ketiduran)
  31. Intan Ep 108 P2 (RaIn mancing)
  32. Intan Ep 110 P2 (Rado baca puisi buat Intan)
  33. Intan Ep 111 P5 (Intan bilang kalo dia blm bisa nikah ma Rado karena gak bisa ninggalin Rado)
  34. Intan Ep 113 P2 (Intan cari kerjaan. di tengah jalan dia ketemu mamanya)
  35. Intan Ep 114 P6 (Rado yang mo balikan ma intan malah pukul Romi yang meluk-meluk Intan)
  36. Intan Ep 115 P2 (RaIn balikan. terus makan es krim deh)
  37. Intan Ep 116 P5 (Rangga di jatuhin Niko. trs d bw ke RS ketemu Rado)
  38. Intan Ep 118 P1 (Intan ditawari jadi make up artis dan Rado yang semula gak setuju akhirnya setuju)
  39. Intan Ep 121 P5 (Rado mergok Intan pelukan. padahal Romi nolongin Intan yang mo jatuh. Rado terus minta keluar dari kerjaannya tapi Intan gak mau)
  40. Intan Ep 124 P6 (Rado nemenin Intan di Rs. dia ketiduran. terus diberitahu klo Intan punya penyakit gagal ginjal)
  41. Intan Ep 125 P5 (Rado beritahu Intan klo dia terkena gagal ginjal)
  42. Intan Ep 131 P6 (rado cium Intan. terus dia bujuk mama nadine agar Romi bisa donorin ginjal ke Intan)
  43. Intan Ep 132 P2 (RaIn pelukan)
  44. Intan Ep 132 P4 (Rain liat langit. wuih romatis jeh)
  45. Intan Ep 138 P1 (Rado yang sebel liat papanya. dan denger cerita Intan yang bocori Rahasianya, ninggalin intan. dn Intan pingsan di tolongi saudara tirinya Rado)
  46. Intan Ep 138 p4 (Rado gak percaya klo Romi Rena jadian kembali. terus Intan waktu di luar ama Rado, tiba-tiba mual)
  47. Intan Ep 140 p2 (Rado kiss n hug intan)
  48. Intan Ep 141 P3 (Rado keingetan Intan. trs Intan mutusin gk mau nerima ginjal Romi.)
  49. Intan Ep 147 P5 (Intan mo bunuh diri)
written by  : Ria Ria NaBloPoMo 23 Agustus 2009

Bookmark and Share

Marhaban Yaa Ramadhan


Hari ini tanggal 22 Agustus 2009 bertepatan dengan 1 Ramadhan 1430 H, dimana umat muslim kembali menunaikan ibadah puasa selama 1 bulan penuh.

Untuk itu kami (Dian/Tiya) selaku owner Blog candlefive mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi temen-teman yang menjalankannya, mohon maaf lahir dan batin atas kesalahan yang mungkin tanpa kami sadari telah kami lakukan (hmm…banyak kali ya, hehehe).

Ok, semoga kita semua diberi kesehatan, kekuatan sehingga dapat menjalankan ibadah puasa ini dengan lancar dan semoga amal ibadah kita dibulan yang suci ini diterima oleh Yang Maha Kuasa, amin…

Harus semangat ya prens puasanya!

Kan hari-hari kita selama bulan puasa ini akan selalu ditemani oleh Abang Dude dan Dedek Naysilla, lewat layar RCTI OKeh tentunya.  Wow, bangga banget dunk kita karna Abang dan Adek mau nemenin kita.  Bayangin ajah, Abang Dude dengan sinetron Manohara-nya akan nemenin kita menunggu Adzan Maghrib tanda waktu berbuka puasa! Wah…pastinya makin lahap dunk buka puasanya sambil liat wajah Abang ganteng dan aktingnya.  Trus setelah sholat Tarawih, gantian deh Adek yang nemenin kita di Sinetron Isabella...enak banget liat wajah manisnya Adek dan aktingnya sambil bersantai dan mungkin sambil menikmati makanan kecil.

Jadi kesimpulannya, kudu semangat puasanya, semangat juga nonton Sinetronnya Abang dan Adek! Ok prens, ok dee.

Kalo kemarin kita udah nyanyi lagu Isabella soundtrack Sinetronnya Adek Manis, sekarang waktunya kita buat nyanyi lagu Maha Melihat soundtracknya Sinetron Abang Ganteng, gimana? Deal kan? hehehe…ayukk mariii…

Maha Melihat – Opick feat. Amanda

seiring waktu berlalu
tangis tawa di nafasku
hitam putih di hidupku
jalani takdirku

tiada satu tersembunyi
tiada satu yang terlupa
segala apa yang terjadi
Engkaulah saksinya

reff:
Kau yang Maha Melihat
Kau yang Maha Mendengar
Kau yang Maha Pemaaf
PadaMu hati bertobat

Kau yang Maha Pengasih
Kau yang Maha Penyayang
Kau yang Maha Pelindung
PadaMu semua bertekun

yang dicinta ’kan pergi
yang didamba ’kan hilang
hidup kan terus berjalan
meski penuh dengan tangisan

andai bisa ku mengulang
waktu hilang dan terbuang
andai bisa ku kembali
hapus semua pedih

andai mungkin aku bisa
kembali ulang segalanya
tapi hidup takkan bisa
meski dengan air mata

Bookmark and Share

KeNangAn TeriNDaH DuNay LoveRs


Dude Harlino dan Naysilla Mirdad, adalah dua sosok anak muda yang menjadi fenomena di dunia entertainment Indonesia. Sosok mereka yang sederhana,bersahaja telah membuai hati semua orang.

Harus kuakui pada awalnya gak ada satupun yang aku suka baik itu dari sosok Dude atau Nay ‘abis gak kenal seh hahaha” Nay dengan sineron Liontinnya dan Dude dengan sinetron Cincinnya..Dua-duanya ga ada yang aku tonton…wkkwkwkw.

Tapi,istilah tak kenal maka tak sayang kayaknya berlaku juga buat aku, so saat mereka dipasangin dalam sinetron Intan dan Cahaya aku bener-bener terbuai oleh Chemistry mereka ketika dunay saling pandang,saling peyuuk,n yang pasti kissing scenenya “meski cuma di jidat dan pipi doang seh” tapi itu semua dah bikin aku maboook ampe sekarang hehehehe saat itu aku berpikir; “aaahhh andai mereka bener2 jadi pasangan didunia nyata pasti cocok banget tuh” hahahaha

DuNay, DuNay, kalian benar-benar menyita hati, pikiran dan tenagaku

keinginan terbesarku saat itu bisa melihat mereka berdua secara langsung,tapi apa daya aku yang tinggal di luar kota gak mungkin bisa ketemu mereka di lokasi syuting.

Lama kumenanti akhirnya kesabaranku benar-benar berbuah hasil.

saat itu ulang tahun Naysilla yang ke-20, jauh-jauh hari sudah kupersiapkan kado kecil untuknya sebagai wujud sayang dan perhatianku buat dedek manis ini. Kutitipkan lewat sahabatku Lutian dan Amee yang sering maen ke Persari. Lama kumenanti kabar darinya apakah kado itu bisa sampai ke tangan Nay…

Finally, siang itu sekitar jam 13.00 hp ku berbunyi, terdengar suara Lutian yang buru-buru bilang “Ren,kamu beneran pengen ngobrol sama Nay?? neh aku kasih hpnya ke Nay ya?” sumpeh..pas itu dadaku sesek banget, jantungku dag dig dug gak karuan, ketika ku dengar suara yang selama ini hanya kudengar di layar kaca…OMG!!!! ini suara Nay!!

Dengan ramah Nay menyapaku “halo,ini mbak Reni yang di Surabaya ya?? waahh..makasih kadonya ya mbaak..aku bener-bener seneng nerimanya. Kapan maen-maen ke sini.. Nay tunggu yaa!!”

Aku sesaat speechless gak ngerti kudu ngomong apa *katrok yee hahahaha

akhirnya setelah dipaksa-paksa keluar juga neh suara hehehe” ini beneran Nay?? wah Nay, seneng banget bisa ngobrol ma kamu. Nay lagi sibuk yaa? thanx lho udah nyempetin telp aku.. syukur kalo kamu suka kadonya,salam ya buat abang Dude” trus Nay jawab ” iya mbak,aku suka banget ma kadonya ntar pasti aku puter deh” aku kasih CD love song”. salam buat Dude? mo nitip salam apa neh?” terdengar suara tawa Nay..

aku jawab aja “salam sayaaang.. boleh gak?? hehehe”

eeh gak taunya Nay malah ketawa lage” hahahaha, iya deh ntar aku sampein yaa. mbak maaf banget neh, kayaknya aku harus take lage. Makasih banget atas support dan doanya yaa.. byee mbak Reni” aahh..pecakapan singkat by phone itu bener-bener menjadi kenangan terindah buatku. Dalam hati sempet mikir kapan neh giliran bisa ngobrol ma abang??

Gak terasa setaun berlalu sudah.. Cahaya tamat, duuh sedih banget coz sementara ini gak bisa liat DuNay maen bareng di layar kaca. Kapan yaa bisa ketemu Abang??hiks..hiks

tapi kalo dah jodoh emang gak kemana hehehehe..

RCTI ngadain road show ke Surabaya. Dude jadi bintang tamunya bareng ama Marshanda dan Ibnu Jamil. Wah, gak akan kusia-siain neh kesempatan.Pulang kantor langsung ngeluncur ke ITC Surabaya. Duh jaraknya bener-bener jauh dari kantor aku.

Ngos-ngosaan banget pas dah nyampek sana. Eehh ternyata ITC udah jadi lautan manusia. Samar-samar terdengar suara Dude menyapa penonton “Sebel banget coz gak keliatan orangnya” akhirnya aku lari ke backstage yang dijaga super ketat.Berkat kepiawaian ngelobi petugas akhirnya aku dapet tempat strategis yang hanya berjarak 1 m dari backstage. Dalam hati ngedumel Dude kok gak nongol juga yaa?

Finally pas mo sholat dhuhur Dude keluar. Wah.. orang-orang pada teriak Dude..Dude..

gak tau kenapa pas itu sifat jail aku muncul. Aku teriak “abaaaaang salam buat adeeek maniis yaaa!!” eeeh..pas ak teriak itu langkah Dude berhenti, dia berjalan ke arahku dan langsungsenyum manisss banget!!hahahahaha…

Aku dah gak bisa mikir apa-apa, coz langsung mabok liat senyuman Abang kita yang satu ini.. hahaha

Thats my experience with DuNay. Meski lom ketemu langsung ama mereka berdua dalam satu lokasi, tapi kenangan-kenangan tadi akan menjadi KENAGAN TERINDAH buatku as DUNAY LOVER. Hopefully someday I can meet Them.

RUANG RINDU INI MASIH TERBUKA LEBAR,SEBELUM CAHAYA ITU BENER-BENER PADAM BIARLAH KU MERINDUKANMU MY LOVELY DUNAY

written by : Renie renieon NaBloPoMo Agustus 2009

Bookmark and Share

Why We LoVe DuNay?


Kenapa sih kita harus punya mimpi?

Karena kita hidup ingin punya harapan, harapan itulah yang kita sebut mimpi. Setiap orang punya harapan, karena harapan itulah perjalanan hidup yang tidak selalu menyenangkan bisa kita lewati. Karena harapan itulah kita memiliki kekuatan untuk memperjuangkan sesuatu, walaupun untuk memperjuangkan itu kita harus melewati keadaan yang kadang tidak mengenakan dan meletihkan.

Kenapa sih kita harus punya cita-cita?

Tentu saja harus…karena hidup tanpa cita2 akan terasa hampa. No Goal!!

Bagaimana bisa kita melakukan sesuatu tanpa tau apa yang ingin kita raih?

Ketika di dalam benak kita mulai mempertanyakan kepada diri kita sendiri, Akan jadi apa saya? Kemana saya melangkah? Apa tujuan hidup kita? Maka sesungguhnya saat itulah kita mulai mencari “jati diri ” kita yang sesungguhnya. Tentu saja tidak dilakukan dengan “diam”. Karena sejatinya, orang yang tidak pernah mencoba untuk menjadi lebih baik, dia tergolong orang yang merugi. Gak mau kan kita di masukkan ke golongan itu?

Kenapa sih orang harus punya harapan?

Karena harapan itu indah, membuat kita tersenyum kala gundah, membuat kita semangat kala kita letih…harapan ada di dalam hati, dan harapan wajib dipelihara agar tidak hilang…

Mengapa kita punya tokoh idola?

Karena tokoh idola adalah mungkin penyemangat dan pemicu bagi seseorang untuk menapaki kehidupan. Tetapi mengagumi seseorang secara berlebihan bukanlah hal yang baik. Kita bisa tenggelam di bawah bayang-bayang sang tokoh, dan tidak mungkin menyamainya apalagi melampauinya. Padahal, hidup seharusnya bergerak semakin progresif dan semakin berkualitas.

harapan-tinggal-harapansource : Riato kid  <on the left side>

Kenapa kita suka Du-Nay?

Karena KITA punya mimpi, harapan, cinta dan tokoh idola…

Written by : difa DiFa on NabloPoMo August-2009

Bookmark and Share

DuNay -Dua Nama yang Bersatu Indah-


Satu kata dua nama yang berbeda, kusuka DuNay dalam Sinetron Intan dan Cahaya [walau belum sepenuhnya kulihat]. Dengan sinetron Intan (2007) kukenal  DuNay. Lalu kuterpesona dengan scene-scene mereka ada canda ria walau terkadang lebih banyak duka.

Intan <Naysilla Mirdad> yang dalam usia muda belia harus mempertahankan hidup dengan seorang anak tanpa suami namun dijalani dengan tabah walau kadang  disertai sifat egonya.  Semakin indah saat muncul scene-scene bersama dr.Rado <Dude Harlino>,wow rasa nya terhanyut dalam kebersamaan mereka dalam suka maupun duka ,saat-saat  keduanya mempertahankan cinta mereka dengan jatuh bangun.

Menyakitkan memang cobaan demi cobaan datang untuk memisahkan cinta mereka, sampai  datang kematian merenggut dr. Rado  yang ternyata dia masih hidup tapi dengan sikon yang lain, tapi toh mereka masih tetep mempertahan cinta mereka ,apakah cinta ini sejati tak tahulah, hanya ingat satu pepatah bahwa ”ORANG YANG BIJAKSANA ADALAH DISAAT ORANG ITU MENGEJAR CINTA SEJATINYA, DISAAT  ORANG  ITU  MELEPASKAN  CINTA  SEJATI  HIDUP  TAK  ADA  ARTINYA, YANG   TERSISA  CUMA  PENYESALAN”.

Dan hanya dengan ini dr.Rado berusaha mengejar dan mencarinya, walau jauh dari wanita yang dicintai tapi masih mengingat cintanya. Inikah Cinta Sejati?  Sekeras dan sekuat apapun usaha-usaha untuk memisahkan mereka tapi cintanya tak pernah terkikis yang akhirnya jodoh pun datang dan bersandinglah.

Hidup adalah pengorbanan, perkawinan telah dijelang namun cobaan masih berkepanjangan, hingga akhirnya mereka mampu mengatasinya dengan pengertian, kasih sayang, saling menghargai, saling percaya dan jangan lupakan Doa, semua kembalikan kepadaNya.


naya-dude

Love you DuNay, Doaku bersamamu. Ada satu doa kupinta dalam sujudku (Kusimpan dalam hati dan anganku), kutunggu sinetron kalian berdua, karena hanya ini yang kusuka, bermain bersama dalam satu sinetron.

written by : Mema memaon NaBloPoMo Agustus 2009
Bookmark and Share

Future Synopsis : Sinet DuNay (Versi KTT=Khayalan Tingkat Tinggi)


Yah, namanya juga khayalan … boleh dung suka-suka! Hehehe … gw mo banyakin yang baek-baek aja.  Tapiiii, kalau yang baek-baek itu masih dianggep umum a.k.a. biasa, soooo … kenapa nggak sekalian dibuat yang jauh lebih baek? Gpp toh?!

a single perfection, a much better ones, not come so easy.  through time, there will be proof, how strong we cope with the life burdens, for a never enough satisfying goal achieved …still, a balance for this precious life needed. cause without warning, sometimes … heart betrays. It is within us that matters, to keep the soul bird alive…no matter it is, for being the worth ones. we love to be the ones, won’t we?

Halllahhhh… apa sih, maest!

Teruskanlah.

Baiklah, ini Sinopsis khusus buat future sinet DuNay; Dudee dan Nayya … SEC (Social Economy Class) dibalik yah; Naya ‘born the affluent’ – sweet n smart, confident n tactful. Dudee ‘ordinary’ – exceptionally, neither unfortunately poor nor dull ones! cool but romantic.

Sekilas profil pemeran utama:

Namanya Naya. Wanita idaman. Kenapa? Kulitnya halus mulus meski tidak putih, hmmm sawo manis lah. Parasnya manis nggak membosankan (lah? …iya; pernah kan lo pada ngeliat cewek cantik cuma enak diliat sekejapan karena bedandan? Atau cewek on average yang makin lama makin keliatan pesona inner-beauty-nya meski tanpa dandan? Nah ini dia, Naya. She is physically and psychologically above-the average dah. Ia ramping. Rambutnya hitam panjang biasa tergerai indah, makin mempesona keindahannya kalau angin nakal sengaja menggoda.

Selalu rapi. Pilihan baju menambah kesan elegan. Kakinya yang jenjang indah selalu terbalut trouser (upsss …nggak melulu hitam loh, meski hitam adalah warna favoritenya …haaahh) seperti sudah terbiasa berjalan dengan high heels. Anggun. Bola matanya besar dan indah, terlebih kalau sedang menatap, hmmm tatapan lembut yang mampu menenggelamkan siapapun dalam keteduhannya. Tulus, itulah yang terpancar dari bola mata yang selalu mengerjap indah dibawah bulu mata lentik asli tanpa hiasan produk maskara seulaspun. Attentive. Ketulusannya terpancar tanpa membeda. Tidak mengherankan Naya sangat disukai dalam pergaulan. Dibalik kelembutannya itu, gurat garis tegas samar menghias wajahnya. Posisi sulung menjadikannya terlihat mandiri.

Ya ya ya … Naya memang sulung dari 3 saudara. Dari keluarga berkecukupan, berpendidikan, demokratis. Ayahnya, Felix Indrayananto, adalah Pilot Penerbangan No.1 di Negeri ini, Ibunya, Anna, Psychologist di RS Negeri No.1 juga. Tertarik mengikuti jejak Ibunya, Naya tercatat Mahasiswi Jurusan Psikologi Semester Akhir. Adek cowoknya, Nando, ngikuti jejak Ayah, masuk sekolah penerbang Luar Negeri, sementara adek bungsunya, Naira, masih duduk di Sekolah Menengah Atas Tahun Ke III, jelang UAN. Hmmm Meskipun tergolong keluarga sibuk, Sabtu tetap berlaku “Me Time” buat masing-masing anggota keluarga, sementara Minggu, wajib ‘family time’.

Bayangkanlah saudara-saudara, betapa idealnya keluarga ini: mereka tetap berhasil membina keterikatan batin meski waktu sedikit membatasi di tengah their busy daily routine activities. Kekompakan terutama terlihat pada hubungan Naya-Naira. Mereka terlihat selalu bersama memulai aktifitas sehari-hari dengan mengendarai sedan kuning kesayangan Naya. Rumah mewah yang tidak begitu besar tapi asri di Kompleks perumahan elite itu akan sepi, begitu mereka keluar dari gerbang kompleks, melintasi dense city center, hunian penduduk yang merebak berhimpitan tak beraturan.

Nah, Dudee dan keluarganya tinggal di daerah hunian penduduk yang berhimpitan tak beraturan ituhhhh. Sulung dari 2 bersaudara. Ayahnya, Setyo Darmawan, membuka usaha bengkel servis mobil di pinggir jalan besar dekat rumah. Ibunya, Laras, menyalurkan kegemarannya menjahit pakaian wanita. Jahitannya sangat rapi dan itu sebabnya banyak digemari oleh pelanggan di sekitar rumah, bahkan sampai menyebar ke kompleks dimana Naya tinggal. Karena semakin berkembang, akhirnya perlu bantuan 2 penjahit, disamping tentu saja dibantu oleh anak perempuan bungsunya, Lara, setelah usai kewajibannya mengikuti kuliah Fashion Design.

Tentang Dudee. Penampilannya sederhana. Bolehlah dibilang menarik. Cuek, itulah yang terkesan; terlebih karena sehari-hari ia terlalu asik dengan dunianya, melukis. Perawakannya lumayan jangkung lah untuk ukuran orang Indonesia yang kebanyakan tingginya rata-rata …hehehe… Rambutnya ikal hitam dengan satuan yang tebal, dibiarkan panjang liar, makanya sering nggak sadar suka garuk-garuk kepala, hmmm ketombeankah? Aneh. Yah, tipe seniman lah… nambah aneh lagi, buat ukuran cowok cuek, kok ya kulitnya tetep terjaga putih bersih meski sehari-hari bergelut dengan cat minyak, dan jarang mandi (lirik2 dukun cekakak di blog)… hahaha nggak ada korelasinya kali warna kulit ama jarang mandi … pan udah anugerah.

Okeh. So, si Dudee itu cuek; ya sikapnya, ya penampilannya….eh kalo cuek nggak perlu narsis or jaim kayak yang lagi trend sekarang kah?… Dengan cat minyak ditangan, ia bisa berjam-jam tak terusik dalam dunianya. Fokus melukis. Tidak terganggu dan tak ada yang berani mengganggu kalau sudah begitu asiik di sanggar lukis yang lumayan menguasai besarnya bangunan rumah itu. Melukis adalah nyawa hidupnya. Bagusnya, ia dapat dukungan 100% dari Ayah yang ngebolehin ambil jurusan seni lukis di IKJ. Nggak sia sia. Dua tahun sudah sejak kelulusannya, Dudee telah berhasil jadi pelukis abstrak yang lumayan dikenal, karena karya lukisnya cukup membanggakan; apresiasi datang bertubi-tubi, menyusul sukses pergelaran megah dan sempurna yang baru-baru saja diadakan di Galery Lukisan Indonesia di pusat kota. Lukisannya mengemuka!.

Keluarga Dude ini, ngerti banget gimana harus bertahan hidup di kota besar. Lah, lihat aja dunia kerja mereka? Tipe yang bisa ciptain lapangan kerja sendiri bukan?. So, mereka tentu akan tetap bertahan karena punya ’pegangan keahlian’ disamping akal pikrian yang bisa diandalkan meski ’suatu ketika’ harus terhempas badai kebangkrutan. Hehehe, harusnya begitu toh? Enggak kayak cerita-cerita yang betebaran sekarang itu loh …cenderung suka mati gaya!

Singkat cerita …

Keluarga Indrayananto dan Keluarga Darmawan akhirnya bertemu, setelah sekian lama disibukkan oleh aktifitas mereka; dalam suatu pertemuan untuk menggalang dana bagi korban musibah bencana alam yang baru saja terjadi di daerah itu.

Sebenarnyalah, dua keluarga itu sudah kenal lama, sejak Naya dan Dudee kecil. Sejak pertama mereka menginjakkan kaki penuhin kewajiban belajar, di sekolah yang sama, dari play group, TK sampai terakhir Sekolah Dasar.

Di acara itulah, Dudee kembali diingatkan kembali ke masa kecil mereka. Hmmm … Dudee membatin … ternyata Naya sekarang semakin manis. Dari jauh, Dudee yang biasanya cuek dengan wanita yang selalu berusaha mencari perhatiannya, dibuat takjub melihat kemanisan, kelembutan dan keramahan Naya! Enggak lama, Naya sadar dan ngerasa ada sepasang mata tajam, setajam elang! mengawasi … berpalinglah ia…

Dua pasang mata saling bertautan.

Satu tertegun.

Satu terpesona.

Dua pasang mata saling merindu.

Satu meragu.

Satu menangkup

Dua pasang mata saling memberi sinaran, getaran … denting      dawaian.

Masih adakah penggalan cerita lama itu?


Mereka berdua menggumam;

Naya …ia begitu mempesona Dudee … ia begitu menarik
Kenangan itu, mengapa kembali melagu?

Debaran ini …mengapa enggan henti?

Masihkah Naya memendam rasa yang sama?

Apakah tatapan Dudee itu ditujukan kepadanya?


Lama. Sulit melepas tatapan dalam tautan. Rindu yang terhempaskan dulu, kini menemukan waktu. Mata Dudee masih bertahan dengan tatapan sama; tajam …mata Naya masih dengan kelembutan yang sama …

Mengapa debar semakin kencang? Mengapa mata ini sulit berpaling?


Nantikan pertemuan selanjutnya … di bukan Empat Mata! Wkwkkwwk… bukti ke-exist-an …DuNay masih exis jugak kan? …paling enggak, the Lovers ones…hehehe …I love u full …

Written by : maest Maest on NabloPoMo August-2009

Bookmark and Share

Cha Seung Won…Wajahmu Mengalihkan Duniaku…


Karena saat ini gw lagi termehek-mehek ama Cha Seung Won, jadi gw mau berlebay-lebay ria bahas cowok ini dan karakternya di City Hall, boleh kan?? boleh kan?? boleh dong  hehehe

Awalnya gw nonton City Hall karena demen sama lead femalenya Kim Sun Ah, itu loh si lovely Sam Soon, tema ceritanya sih belum bergesar dari  kebanyakan tema serial korea yaitu Cinderella’s Story, tokoh utama ceweknya from nothing to something, cewek yang tadinya bukan siapa-siapa kejatuhan cinta cowok idaman yang tampan, pintar, dan juga kaya (ngaku deh, pada demen kan kisah model begini?), yang membedakan mungkin latar belakang profesi tokoh-tokoh utamanya, di City Hall Kim Sun Ah jadi cewek pekerja tingkat bawah yang nantinya bertransformasi jadi Walikota di sebuah kota kecil. Di separo episode gw terbahak-bahak liat kekocakan Sun Ah, ekspresinya, gesturenya, suaranya, pas banget mewakili karakternya yang pekerja keras, jujur, rada polos bin oon, tapi berprinsip (beda loh sama polosnya karakter utama cewek di sinetron-sinetron Indonesia), sambil nonton tuh serial, gw sempet ngayal kira-kira siapa yah yang pantes meranin tokoh ini, andai serial ini diadaptasi atau tepatnya dijiplak kali ya? sampe sekarang gw belum nemu artis sinetron kita yang cocok, meski keegoisan gw bilang pengennya sih Nay (walo kemudaan hehehe) hush!! yang sirik mingkem!!! hahahaha, sementara Cha Seung Won (duuuh langsung merinding gw nulis namanya) jadi wakil walikota yang kemudian jadi anggota parlemen di kota itu dan berperan besar dalam proses terpilihnya Sun Ah jadi walikota. Di awal-awal episode gw sempet ilpil sama tampilan Cha Seung Won, terutama liat kumis tipis dan hair stylenya, asli gak banget, tapi makin sering dilihat, makin menarik, ujung-ujungnya bikin gw klepek-klepek hehehehe

Mulai pertengahan episode, cerita jadi lumayan serius dan banyak haru birunya, selain disuguhin intrik-intrik tentang pemilihan walikota dan anggota parlemen daerah, lengkap dengan adegan kampanye dan pemilunya, juga terselip fitnah, dan idealisme, tapi tentu saja yang paling menarik buat gw adalah cerita cintanya dong, gw demen banget tarik ulur hubungan cinta Cha Seung Won-Kim Sun Ah, prosesnya asyik banget buat diikutin, dari mulai saling sebel, trus mulai perhatian, sampe akhirnya jatuh cinta (gak ujug-ujug cinta mampus bin mupeng kayak di sinetron-sinetron kita hehehe). Kisah cinta kalo gak ada tantangannya pasti kurang menarik kan??? di City Hall juga ada rintangan-rintangan cintanya, tapi rintangannya gak mengada-ada sampe bisa bikin jengkel nontonnya, karena apa?? karena rintangannya masuk akal trus tokoh-tokoh utamanya itu menyikapinya juga seperti orang-orang kebanyakan aja, tetap ada salah paham tapi bukan karena kebodohan dan gak berkepanjangan. Justru saat mulai menemukan masalah itulah saudara-saudara!, saat dimana gw ikutan jatuh cinta sama Cha Seung Won hahahha, gw makin sadar kalo orang ini menarik banget, selain secara fisik emang okeh, cobak bayangkan postur setinggi 188 cm dan berbobot 80kg??!! (gw tau coz langsung nyari info tentang dia lewat om google hahaha), aktingnya juga mantep bgt, waktu adegan-adegan kocak dia bisa keliatan lucu banget tanpa kelihatan konyol, tapi begitu berakting sedih, tampang sedih dengan mata berkaca-kacanya bikin gw tersentuh, selain itu suaranya juga enak banget didenger, bener-bener membelai telinga gw, apalagi waktu ngucapin dialog-dialog romantis, aduh maakkk, sumpe gw melted abis hahahha.

Sebelum nonton City Hall, gw sebenarnya pernah nonton film layar lebarnya dia, tapi gw gak sampe termehek-mehek begini deh prenz, mungkin ini yang disebut kekuatan karakter kali ya??, jadi kalo pemerannya berwajah  keren, berbody seksi, berkharisma dan berakting mantep kayak Cha Seung Won, pasti penonton bakal demen-demen ajah, tapi kalo ketambahan karakter yang mantep ( handsome, charismatic, smart, rich and romantic), dijamin bisa bikin cewek-cewek include emak-emak terkewer-kewer, bisa membekas banget di benak penonton, kayak sekarang ini, setelah nonton City Hall, Cha Seung Won bener-bener ogah ilang dari kepala gw, pokoknya wajahnya Cha Seung Won bener-bener mengalihkan duniaku deh, saking demennya gw ampe nyediain waktu buat cari-cari info tentang dia, ternyata umurnya udah 38 tahun bo!, gile udah setuwir itu pesonanya ngalah-ngalahin aktor yang masih muda, yang biking gw kaget,ternyata dia udah punya anak cowok berumur 20 tahun, gileeee, kebelet bgt sih oom!!tapi gw tetap sukaaaa!!!

City-hall-source : sbs.co.kr

Sebenarnya beberapa tahun yang lalu gw juga pernah mabok gara-gara sinetron Indonesia loh, judulnya “Intan”, sama seperti gw mabok Cha Seung Won gara-gara karakternya di City Hall, dulu gw juga mabok Dude Harlino gara-gara karakternya di Intan, gw klepekan liat dr. Rado yang ganteng, pinter, kaya, romantis dan setia sama Intan, padahal sebelum Intan gw juga udah pernah nonton sinetron-sinetron Dude, tapi ya lewat-lewat begitu ajah, gak sampe membekas gitu, baru di Intan gw termehek-mehek sama Dude, karena apa?? ya karena karakternya bagus, aktingnya bagus dan chemistrynya sama Nay juga bikin mupeng mampus.

Chemistry DuNay di Intan gak kalah mak nyus sama chemistry Cha Seung Won – Kim Sun Ah di City Hall, kalau di City Hall gw dibuat iri sama Kim Sun Ah yang disayang-sayang sama Cha Seung Won, dulu gw juga ngiri mampus liat Nay di sayang-sayang sama Dude di Intan apalagi waktu chemistry itu berlanjut di Cahaya, ampir klenger gw saking mupengnya hahaha, pokoknya DuNay bener-bener mengarahkan imaginasiku, mengarahkan kemana hayyoo??? auk ahh elap! hahaha, waduh, kenapa ujung-ujungnya ke DuNay ya??,  abis maboknya gw nonton City Hall mirip bgt sama mabok gw wkt nonton Intan dan Cahaya dulu hahahhaha, mungkin bedanya setelah nonton City Hall, gw jadi nafsu untuk nonton semua film dan serialnya Cha Seung Won, baik yang lalu-lalu maupun yang akan datang, sementara setelah nonton Intan dan Cahaya, gw malah ilang selera nonton sinetronnya Dude kalo gak main sama Nay hehehe.

intan-naysilla-dude

Berkaitan sama maboknya gw sama Cha Seung Won, tomorrow gw berharap gw bisa  ketemu sama Cha Seung Won dan jadi istrinya.. halah…hahaha (gak logis bgt yak??) oke deh, yang logis ajah, gw mau di masa yang akan datang, akan ada orang-orang Korea yang mabok sama artis-artis Indonesia setelah nonton sinetron Indonesia, sebagaimana gw mabok sama artis-artis Korea khususnya Cha Seung Won setelah nonton serialnya, gw mau dimasa depan akan ada orang-orang Korea yang juga membahas artis dan sinetron Indonesia di blog-blog mereka,

kesimpulannya gw mau sinetron Indonesia lebih oke dan diakui oleh negara-negara lain, pasti membanggakan kalo misalnya DuNay (samplenya DuNay coz gw DuNay lover) juga digilai oleh pencinta serial di luar negeri (gak hanya di negara-negara serumpun), btw..ini harapan logis apa mimpi yak?? nah kalo ngarep sinet DuNay, mimpi juga kah?? tuh kan DuNay lagi hehehe.

Written By : Fifi fifion NaBloPoMo August 09

Bookmark and Share