#2 InTan OnTheNews

Karena INTAN, gw jadi rajin memburu news tentang DUNAY a.k.a RADO-INTAN, meski beritanya secuilpun…heheheh, di surat pembaca, di sanalah keluh kesah pemirsa tertuang, termasuk juga bahagia sedihnya karena terhanyut cerita Intan. Nah, ketika ada artikel khusus membahas INTAN, whoaaaa…membuncahlah rasaku… meski itu sudah lama berlalu, kenangan tak pernah hilang dalam ingatan, gw mau berbagi dimari, semoga ini juga menimbulkan opini positif mengarah ke bagaimana DuNay berjuang bersama di Intan, dengan sepenuh hati, totalis akting, hingga membuahkan demam, demam Intan as the longest fenomenal stripping.

Chemistry Bikin Intan Tak Membosankan
Konflik tidak monoton
BI Edisi 822/tahun XVI/Minggu keempat January 2007

Naysilla Mirdad tidak pernah akan menyangka sebelumnya, kalau sinetron INTAN, produksi SinemArt, menempati posisi pertama dalam perolehan rating hasil survey AC Nielsen dengan rating 9.2 persen share 38 persen (periode 7-13 January untuk episode 62-68). Meski syuting dari pagi, Nay baru mengetahuinya dari kru. Tentu wajar kalau Nay senang. Ini Sinetron kedua yang mencapai prestasi membanggakan, setelah 2 tahun lalu di LIONTIN bersama kakaknya Nana Mirdad. “senang banget pastinya”.

“senang banget pastinya”.

Narasi BI : Tidak hanya Nay, semua pemain, kru, astrada, sutradara hingga producer juga merasakan hal yang serupa. Berikut adalah quote kebahagiaan mereka:

Makanya saya paling senang menggarapnya karena pemain yang ada cocok dengan karakter yang ada. Saya selalu bikin itu dengan hati. Saya minta para pemain berakting dengan hati juga. Soalnya, kalau mereka memainkan dengan hati, saya menggarap dengan hati, dan penonton juga pasti akan menonton dengan hati

Doddy Djanas, “Saya senang masyarakat bisa menerima INTAN. Kerja keras kami syuting sampai pagi, ternyata ada hasilnya. Ini pertama kali saya bekerja sama dengan SinemArt. Meskipun cerita INTAN dibilang jiplakan (adaptasi) dari K-Drama Be Strong Geum Soon, Doddy tidak pernah terpengaruh sama sekali dalam proses pengambilan gambarnya. Dengan menggunakan 2 kamera, Doddy mampu mengemas sinetron yang tayang setiap hari di RCTI pukul 18.00-19.00 WIB ini secara menari, sesuai feel yang didapat. Tidak sulit bagi Doddy mengarahkan semua pemain Intan. “CHEMISTRY pemain ketemu semua. Saya tidak akan pernah mau tahu dengan cerita asli. Kalau saya tahu, saya akan sangat terpengaruh. Saya menggarap sesuai visi saya”, pungkas Doddy yg menjamin adegan di INTAN tidak sama dengan BSGS. “Konflik di Intan tidak terpaku pada satu konflik saja. Walaupun benang merahnya tetep cinta, tapi cara menceritakannya berbeda”, sebut Doddy. “Konflik baru selalu muncul dan mengaturnya sangat praktis. Cerita di Intan justru tidak berbelit-belit atau berputar di situ situ saja. Intan menarik karena tidak ada tokoh antagonis. Semua protagonist. Hanya saja protagonist itu bermacam karakter. Ada sisi-sisi manusia yang buruk, tapi bukan jahat. Nah, begitu juga karakter-karakter di Intan. Makanya saya paling senang menggarapnya karena pemain yang ada cocok dengan karakter yang ada. Saya selalu bikin itu dengan hati. Saya minta para pemain berakting dengan hati juga. Soalnya, kalau mereka memainkan dengan hati, saya menggarap dengan hati, dan penonton juga pasti akan menonton dengan hati”, ungkap Doddy.

Narasi BI : Sebenarnya main chemistry itu ada pada kedua pemain utamanya, Naysilla dan Dude. Akting mereka begitu alami, tidak dibuat buat.

Dude Harlino, “Ketika lawan mainnya udah enak, kita mengeksplor dan berimproviasinya nggak ada masalah”, tutur nya. “Sebenarnya masa lalu kita (Rado & Intan) sama-sama suram. Rado anak haram, Intan nggak jelas orang tuanya. Akhirnya yang menyatukan kita memang itu (masa lalu). Sayangnya Rado dan Intan tidak ada yang berani mengungkapkan. Intan tidak mau mengkhianati cinta suaminya yang telah meninggal (Diperankan Glen Alinski selama seminggu di awal, dan Dude belum muncul dalam kurun seminggu itu). Rado pun juga tak bisa menunggu lama. Ceritanya cukup kuat, ritmenya, dan konflik-konfliknya sudah cukup jelas. Saya berharap terus panjang episodenya dan bisa terus mebaha hati penonton agar tetap terpaut pada INTAN”, harap Dude. (harapan Dude dkk terkabul, Intan termasuk episode stripping pertama terpanjang, 263 episode). Episode terakhir berakhir manis karena juga menghadirkan group band Letto.

“Ketika lawan mainnya udah enak, kita mengeksplor dan berimproviasinya nggak ada masalah”

Narasi BI: Apa nilai2 yang terkandung di Intan? Kebersamaan dalam keluarga serta tegar menghadapi cobaan hidup.

Intan menebarkan Demam, Demam Intan. Intan dinobatkan menjadi Stripping Fenomenal sepanjang 2007. Intan membuat Dude Harlino dan Naysilla menjadi semakin dikenal sebagai duet maut berchemistry kuat (best) sebagai sepasang kekasih dalam sinetron. Intan membuat Dude & Nay akhirnya mendapatkan julukan Raja dan Ratu Stripping berdasarkan Polling Bintang Indonesia, dan kemudian diamini oleh pencinta Dude dan Nay (baca: DuNaylovers di Blog ini yg khususnya lebih fokus pada membahas Karya-Karya DuNay).

Dampaknya adalah, penonton kadung cinta sama pasangan sinetron ini dalam berakting, sehingga kadang tidak mau (meski bisa) membedakan bahwa kehidupan mereka di sinetron, tidaklah sama dengan kehidupan nyata, keseharian mereka…heheheh (DuNaylovers yg pingin mereka jadian juga di dunia nyata). Penggemar memang punya caranya sendiri untuk cinta pada idola. Siapa bisa melarang?? Harus ada kebesaran hati setiap penggemar, bahwa mereka punya cara beda mengungkapkan rasa cinta pada idola. Lepaskanlah. Berlegalah. DuNaylovers punya sepasang mata untuk mengamini bahwa DuNay – dengan segala keserasiannya dalam hal apapun dan terpancar jelas dari bahasa tubuh dan pandangan hidup, bisa serasi dalam kehidupan nyata juga. Ckckckck!.

Tapi penggemar yang loyal adalah yang menghargai kesungguhan karya mereka. Bukankah Dude Nay dikenal karena karyanya??? Bukankah menjadi harapan Dude & Nay bahwa pemirsa mengenang akan selalu bisa mengenali karya mereka meski waktu sudah bergulir meninggalkan INTAN jauh disana? Ya ya ya, DuNay a.k.a. RaIn akan selalu ada di lubuk hati pemirsa yang terdalam. Yah, begitulah, siapa yang hendak dipersalahkan? Ketika hati sudah terpaut akan sinet DuNay yang demikian memikat chemistrynya. DuNay kembali dipertemukan dalam 1 karya, CAHAYA. Kemudian AQSO & MADINA. Kemudian lagi, DOA & KARUNIA.

Enough? No. We still love and never get bored of watching Dude and Nay on screen as a couple…

Sinet DuNay, pleaseeeeeeee…yang baru dan beda …*melirik RCTI Oke, SinemArt

Author : Maest